11 August 2016

Stuck ( 2007 ) : Satire-horror that 'stuck' with the viewer

Kalian perhatiin deh desain posternya, udah kaya headline tabloid kriminal murahan ya haha. Tapi btw,  cerita  pilem ini emang terinspirasi dari sebuah berita kriminal yang rame di tabloid2 Texas, Amerika di tahun 2001 silam.

Real Story

 

Beritanya emang sangat aneh dan tragis, yaitu tentang insiden tabrak lari yang dilakukan oleh seorang perawat bernama Chante Jawan Mallard. Korbannya adalah Gregory Glen Biggs seorang gelandangan berusia 37 tahun. Jadi folks, karena benturan, tubuh Biggs terlontar menembus kaca depan, membuat dia kemudian nyangkut ( stuck! ) dengan posisi setengah tubuhnya ( dari pinggang keatas ) masuk ke bagian depan mobil Chante. Nah, si Chante  karena panik, bukannya lapor polisi atau ngebawa korban ke RS, malah nerusin perjalanan pulang. Dia lalu nyembunyiin mobilnya di garasi ( dengan tubuh sekarat Biggs masih merintih rintih diatasnya ), dan ngebiarin hobo malang itu akhirnya meninggal kehabisan darah. Sehari kemudian, dibantu dengan dua teman prianya, Chante lalu ngebuang mayat Biggs di sebuah taman. 

Kasus ini sepertinya akan hilang tanpa jejak. Sampe sekitar 3 bulan kemudian, dalam keadaan mabuk, Chante malah nyeritain sendiri insiden ini ke temennya. Si teman yang shock ngedenger cerita itu,  langsung lapor polisi yang segera bergerak cepat menangkap Chante. Setelah menjalani persidangan, pengadilan akhirnya memvonis doi 50 tahun.


Seorang seniman ( Emi Gennis ) membuat cerita bergambar untuk kasus ini, kalian bisa ngeliatnya disini The Unusual Death Of Gregory Biggs

 
Gimana tuh ceritanya? hehe jadi inget salah satu berita surreal di Pos kota kan ya. Nah, berita kriminal inilah yang membuat bohlam di kepala Stuart Gordon tiba-tiba menyala terang. Dia lalu mengajak penulis  John Strysik untuk mengolah kisah tragis ini menjadi sebuah naskah pilem. 

Dalam Stuck, karena tak bermaksud membuat pilem yang sama persis ama kejadian nyatanya, Gordon ngerubah nama Chante Jawal Mallard menjadi Brandi ( Mena Suvari ). Dan Greggory Glen Biggs menjadi Thomas Bardo ( Stephen Rea ). Selain itu, ceritanya juga dimodifikasi.



h..help..m..me..im stuuck..



Storyline

 

Brandi adalah seorang perawat berprestasi di sebuah panti jompo yang baru aja mendapat kabar bagus tentang promosi kenaikan jabatannya. Dia ngerayain itu dengan berpesta dan mabuk-mabukan di sebuah bar. Di sisi lain ada Thomas Bardo, manajer bangkrut yang diusir dari apartemen karena tak mampu lagi membayar uang sewa dan mendadak jadi gelandangan. Dua manusia dengan nasib yang kontras  ini, pada suatu malam dipertemukan dalam sebuah situasi yang sama buruknya.  

Dalam perjalanan pulang dari pesta, kecelakaan itu terjadi. Brandi menabrak si gelandangan Bardo. Lebih buruk lagi, tubuh Bardo nyangkut dan sekarat di atas mobilnya! Ngelaporin ini ke polisi atau ngebawa korban ke RS, jelas akan membuat Brandi berurusan dengan hukum, dan itu berarti masa depan cerah didepan mata dengan jabatan baru akan lenyap begitu saja. Disisi lain, Bardo rupanya sedang berada di puncak nasib buruk. Udah dipecat, di usir, jadi gelandangan, kini dia berjuang nyelametin nyawanya. Tapi apa yang bisa diperbuat? perutnya tertusuk kaca jendela dan dia tak bisa banyak bergerak. Nyawanya jelas tergantung dari apakah Brandi mau mencari pertolongan atau tidak. Sayang, sepertinya tidak. 


Dari sini naskah pilem secara brilian bergulir menciptakan banyak komedi gelap yang hilarious sekaligus menyakitkan untuk diliat.


Review

 

Stuart Gordon, sutradara veteran yang udah gue tasbihkan sebagai salah satu master b-movie dengan film film scifi-fantasy-horror seperti Re-Animator, From Beyond, Dolls ( silakan cek juga Dagon ) rupanya nyoba keluar dari tema fantasi ala H.P Lovecraft yang ngebesarin namanya di era 80-an. Cek aja, sebelum pilem ini, Gordon juga membuat Edmond ( 2005 ) dan King Of The Ants ( 2003 ), yang mana kedua pilem itu mempunyai genre dan tema similiar : crime-thriller dengan banyak injeksi komedi-gelap-satir, sindiran sosial, violence dan sedikit gore di dalamnya.

Sindiran Sosial


Banyak hal yang disinggung Gordon dalam pilem ini, misalnya tentang buruknya pelayanan publik, perlakuan tak adil yang sering dialami para hobo ( gelandangan ), perilaku hedonistik, materialistik, sifat egois-selfish-individualis juga kultur 'mind your own business' yang menjangkiti masyarakat modern, bukan hanya di Amrik sono tapi juga di sekitar kita saat ini. Gue sendiri sering nyaksiin gimana orang-orang lebih milih nonton korban kecelakaan yang sekarat dipinggir jalan, daripada buru-buru ngebawanya ke rumah sakit. Gue pikir, mereka cuma nggak mau dapet masalah dari berbelitnya prosedur di RS atau kantor polisi. Ini cuma contoh kecil ketidakberesan yang membuat kita terpaksa nyelametin diri masing-masing.


Nah, dalam Stuck , semua penyakit sosial masyarakat modern diatas secara tidak langsung ikut andil dalam semua horror-tragis yang terjadi disini. Monster pembunuh pun tercipta, bukan karena kelainan mental atau kegagalan eksperimen di laboratorium, tapi oleh sesuatu yang bisa menimpa kita kapan aja : situasi buruk ekstrim. 


Brandi, yang di awal film diceritain sebagai perawat yang berdedikasi, ramah, dan menyenangkan tiba-tiba saja mampu membiarkan seorang gelandangan perlahan-lahan mati kehabisan darah tanpa pertolongan demi nyelametin masa depan dan karirnya sendiri. Di scene berikutnya Brandi malah menyalahkan Bardo atas semua masalah yang menimpanya ( dan bahkan mukul kepala Bardo dengan kayu balok! ) dan di bagian akhir kita akan melihat bagaimana rasa frustasi ngerubah Brandi sepenuhnya menjadi sosiopat lepas kontrol.



Panel komik karya Emi Gennis 'The Unusual Death Of Gregory Biggs'

Mixing Genre


Secara keseluruhan, ini sebenarnya sebuah crime-drama-thriller tapi Gordon tidak melupakan sentuhan horrornya dengan ngasih porsi on screen-gruesome yang cukup untuk membuat Stuck layak masuk blog ini. Liat aje bagian dimana Bardo berusaha ngelepasin tubuhnya dari kaca jendela mobil yang membuat gue meringis, atau disebuah adegan yang melibatkan bolpoin dan bola mata, dan tentu saja jangan lewatin adegan akhirnya yang cukup brutal itu. Lalu, dalam usaha membuat ini lebih mudah dikunyah, Gordon menambahkan banyak humor gelap yang tercipta dari situasi buruk yang dialami Brandi. Humor nya berhasil bikin gue ngakak terutama berkat penampilan Russell Hornsby yang berperan sebagai pacar Brandi, haha asli hilarious.  Yap, ini emang mixing genre, dan untungnya naskah John Strysik digarap dengan rapih membuat semua elemennya terasa balance. 


Sebuah review yang gue temuin merating rendah film ini dan mengkritik Stuart Gordon karena tidak cukup punya nyali untuk membuat bagian akhirnya sama ama kejadian aslinya. Aneh sih, kalo gue pengen cerita yang sama persis, gue jelas akan nonton dokumenter nya aja.  Untungnya, doi memutuskan untuk membuat konklusi cerita versi nya sendiri, dan itu jauh lebih menyenangkan. 



Overall, 

Stuart Gordon berhasil memodifikasi cerita tragis dari kejadian nyata menjadi sebuah tontonan yang akan membuat kalian tertawa ngakak, meringis ngeri, marah, kesal, berteriak puas, sekaligus merenungi berbagai macam ketidakberesan sosial yang dialami masyarakat modern saat ini. 

Lewat Stuck, Gordon seperti mengetuk kepala gue dan satu pertanyaan krusial pun muncul setelah film abis, 

" apa yang akan gue lakukan jika menghadapi situasi ekstrim serupa? "



SCORE

4 comments:

  1. wah sejak kapan horrorpopcorn mulai apdet review lagi? hehehe
    saya pembaca setia blog ini dari jaman saya SMA sampai sekarang lulus kuliah, dari jaman template norak berhiaskan poster2 film cult di homepage sampe sekarang item kalem begini hehehe, makasih udah ngasih referensi film ratusan giga sampe saya ganti laptop 2kali:)
    semangat terus review nya kawan2, kangen tulisan bang ringo, ming dan zombem wkwk pada kemana yaa?

    ReplyDelete
  2. @grazie sejak saya dapet warisan banyak jadi ga sibuk mikirin nyari duit lagi bos wkwk yaah time flies so fast udah satu dekade ternyata ya hehe dan kalo dipikir2 template yang dulu emang bener norak dah..yg ini juga mungkin norak sih, nanti 10 tahun lagi hahaha thanks apresiasinya bos

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah seenggak nya sekarang di homepage udah ga ada poster 'impetigore' yang ga jelas jadi apa enggak wkwkwk

      Delete
    2. Impetigore ga jelas jadi apa nggak dan 'Mati 1/2 Hidup' berubah jadi Kampung Zombie haha..oiyah bos, gue baru posting update an baru tuh :)

      Delete